Ikan yang satu ini kebanyakan memiliki ukuran yang kecil, namun jika dimasak memiliki rasa yang sangat gurih bahkan beberapa orang menganggapnya sebagai salah satu ikan air tawar yang paling enak untuk disantap walaupun banyak durinya, sehingga juga bisa diibaratkan mawar berduri, wah nggak nyambung he he. Apakah gerangan ikan ini jika anda bertanya-tanya, jawabannya adalah ikan wader.
Ikan ini lebih sering banyak dijumpai di sungai-sungai yang tidak terlalu dalam atau dipinggir rawa yang cukup jernih, dan pada umumnya memiliki ukuran antara sebesar jempol tangan hingga 4 jari. Wader merupakan ikan dari suku Cyprinidae dan pada umumnya yang sering kami jumpai terdiri dari beberapa species yang dikenal sebagai wader biasa, wader pari (lunjar padi atau orang jawa mengenalnya sebagai goyor), dan wader bintik dua.
Namun kabarnya terdapat hingga ratusan jenis ikan wader yang ada didunia dengan tiap negara memiliki sebutan nama yang berbeda-beda, bahkan di Indonesia sendiri tiap daerah memiliki sebutan nama yang yang juga berbeda-beda, seperti ikan cere sebutan dari orang Betawi, paray sebutan wader dari orang Sunda, pantao dan seluang oleh orang Sumatera, seluang bagi orang Kalimantan, wader ijo bagi orang Jawa dan lain-lain.
Ikan ini biasanya hidup secara liar karena kami jarang mendengar ada orang yang mau membudidayakannya, namun salah satu hal yang sangat menarik adalah ikan wader menjadi salah satu favorit bagi para pemancing. Alasannya walaupun sebagian besar berukuran kecil, namun sangat mudah untuk dipancing karena mereka sering hidup secara bergerombol dan sangat rakus untuk makan, seakan-akan tidak merasa kenyang.
Pada artikel kali ini saya akan memberikan beberapa tip-tip jitu, bagi anda yang ingin mencoba memancing ikan wader yang bisa hidup disungai maupaun dipinggir rawa. Jika anda tertarik untuk mencobanya silahkan baca langkah-langkah berikut ini.
Ikan ini lebih sering banyak dijumpai di sungai-sungai yang tidak terlalu dalam atau dipinggir rawa yang cukup jernih, dan pada umumnya memiliki ukuran antara sebesar jempol tangan hingga 4 jari. Wader merupakan ikan dari suku Cyprinidae dan pada umumnya yang sering kami jumpai terdiri dari beberapa species yang dikenal sebagai wader biasa, wader pari (lunjar padi atau orang jawa mengenalnya sebagai goyor), dan wader bintik dua.
Namun kabarnya terdapat hingga ratusan jenis ikan wader yang ada didunia dengan tiap negara memiliki sebutan nama yang berbeda-beda, bahkan di Indonesia sendiri tiap daerah memiliki sebutan nama yang yang juga berbeda-beda, seperti ikan cere sebutan dari orang Betawi, paray sebutan wader dari orang Sunda, pantao dan seluang oleh orang Sumatera, seluang bagi orang Kalimantan, wader ijo bagi orang Jawa dan lain-lain.
Ikan ini biasanya hidup secara liar karena kami jarang mendengar ada orang yang mau membudidayakannya, namun salah satu hal yang sangat menarik adalah ikan wader menjadi salah satu favorit bagi para pemancing. Alasannya walaupun sebagian besar berukuran kecil, namun sangat mudah untuk dipancing karena mereka sering hidup secara bergerombol dan sangat rakus untuk makan, seakan-akan tidak merasa kenyang.
Pada artikel kali ini saya akan memberikan beberapa tip-tip jitu, bagi anda yang ingin mencoba memancing ikan wader yang bisa hidup disungai maupaun dipinggir rawa. Jika anda tertarik untuk mencobanya silahkan baca langkah-langkah berikut ini.
Cara memancing ikan wader disungai :
1. Siapkan pancing atau walesan tanpa apungan. Kenapa tanpa apungan karena jika anda menggunakan apungan disungai maka apungan akan mudah hanyut, sehinga percuma ketika ikan memakan umpan tidak akan terlihat. Gunakan per(pegas) pancing yang bisa anda beli ditoko atau anda juga bisa menggunakan fiber pancing biasa namun ujungnya sepanjang satu jengkal dipipihkan hingga tipis dan mudah melengkung. Tambahan catatan gunakan mata pancing yang berukuran kecil.
2. Saya sarankan menggunakan tiga jenis umpan yaitu roti basah yang dikasih sedikit air, kemudian ditumbuk dengan daun ketela muda hingga halus dan lengket. Umpan lainnya adalah gandum dikasih air sedikit dan garam atau penyedap rasa, setelah menjadi adonan digoreng seperti bakwan, namun jangan sampai terlalu berminyak dan jangan terlalu matang. Umpan terakhir adalah tahu.
3. Siapkan seikat daun ketela, yang difungsikan untuk menarik ikan agar mau bergerombol ditempat anda memancing.
4. Jika sudah berada dilokasi untuk memancing, cari tempat yang airnya jernih dan agak dalam, kemudian masukan seikat daun ketela tersebut kedalam air. Anda bisa melalukannya dengan cara mengikat daun ketela tersebut dengan tali dan diikatkan pada sebuah batu yang cukup besar, hal ini bertujuan agar daun ketela tidak terseret arus air. Melalui daun ketela yang direndam tersebut, kemungkinan besar ikan wader akan bergerombol untuk memakannya.
5. Masukan mata pancing anda kedalam air, dan jangan sampai posisi per pancing naik ke atas, karena jika demikian anda terlalu dalam memasukannya hingga ke dasar sungai. Idealnya posisi per akan lurus horizontal.
6. Ikan wader tergolong sangat agresif, sehingga tunggu hingga per pancing melengkung kebawah selama sekitar 2 detik setelah itu tarik dan anda dapat ikan. Walaupun ikan wader berukuran kecil, namun pada umumnya pemancing ikan ini mendapat hasil tangkapan lebih banyak dari pada memancing ikan tawar lainnya.
1. Siapkan pancing atau walesan tanpa apungan. Kenapa tanpa apungan karena jika anda menggunakan apungan disungai maka apungan akan mudah hanyut, sehinga percuma ketika ikan memakan umpan tidak akan terlihat. Gunakan per(pegas) pancing yang bisa anda beli ditoko atau anda juga bisa menggunakan fiber pancing biasa namun ujungnya sepanjang satu jengkal dipipihkan hingga tipis dan mudah melengkung. Tambahan catatan gunakan mata pancing yang berukuran kecil.
2. Saya sarankan menggunakan tiga jenis umpan yaitu roti basah yang dikasih sedikit air, kemudian ditumbuk dengan daun ketela muda hingga halus dan lengket. Umpan lainnya adalah gandum dikasih air sedikit dan garam atau penyedap rasa, setelah menjadi adonan digoreng seperti bakwan, namun jangan sampai terlalu berminyak dan jangan terlalu matang. Umpan terakhir adalah tahu.
3. Siapkan seikat daun ketela, yang difungsikan untuk menarik ikan agar mau bergerombol ditempat anda memancing.
4. Jika sudah berada dilokasi untuk memancing, cari tempat yang airnya jernih dan agak dalam, kemudian masukan seikat daun ketela tersebut kedalam air. Anda bisa melalukannya dengan cara mengikat daun ketela tersebut dengan tali dan diikatkan pada sebuah batu yang cukup besar, hal ini bertujuan agar daun ketela tidak terseret arus air. Melalui daun ketela yang direndam tersebut, kemungkinan besar ikan wader akan bergerombol untuk memakannya.
5. Masukan mata pancing anda kedalam air, dan jangan sampai posisi per pancing naik ke atas, karena jika demikian anda terlalu dalam memasukannya hingga ke dasar sungai. Idealnya posisi per akan lurus horizontal.
6. Ikan wader tergolong sangat agresif, sehingga tunggu hingga per pancing melengkung kebawah selama sekitar 2 detik setelah itu tarik dan anda dapat ikan. Walaupun ikan wader berukuran kecil, namun pada umumnya pemancing ikan ini mendapat hasil tangkapan lebih banyak dari pada memancing ikan tawar lainnya.
Cara memancing ikan wader dirawa :
Pada umumnya hampir sama dengan cara diatas, namun perbedaanya anda lebih baik menggunakan apungan jika memancing di rawa atau ditempat yang airnya tenang.
1. Pilih tempat dipinggir rawa yang cukup dalam didekat tumbuhan-tumbuhan air, karena ikan ini lebih suka ditempat seperti ini dan tidak harus ketengah rawa.
2. Menurut pengalaman untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan wader yang lebih besar (Biasanya ikan wader dirawa ukurannya lebih besar dari pada yang bisa hidup disungai), gunakan umpan lumut sawah yang di campur dengan sedikit garam dan pati kanji. Caranya gunakan ember kecil kemudian campur lumut sawah dengan sedikit air, sedikit garam dan pati kanji. Jika sudah masukan mata pancing kedalam ember tersebut dan diputar-putar hingga lumut menempel pada mata pancing dan menggumpal.
3. Untuk umpan anda juga tetap bisa menggunakan umpan seperti ketika mancing di sungai, karena umpan utama dari wader adalah roti, bakwan dan tahu.
4. Ketika anda memancing tunggu hingga apungan turun kebawah, karena ikan wader sangat rakus dan agresif, sehingga ketika makan saling berebut dan dibawa lari. Apabila apungan bergerak sedikit-sedikit saja dan berulang-ulang lebih baik biarkan saja tunggu hingga turun.
Demikian tip-tip dari saya apabila anda ingin menambahkan silahkan berkomentar dibawah. Semoga bermanfaat
Pada umumnya hampir sama dengan cara diatas, namun perbedaanya anda lebih baik menggunakan apungan jika memancing di rawa atau ditempat yang airnya tenang.
1. Pilih tempat dipinggir rawa yang cukup dalam didekat tumbuhan-tumbuhan air, karena ikan ini lebih suka ditempat seperti ini dan tidak harus ketengah rawa.
2. Menurut pengalaman untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan wader yang lebih besar (Biasanya ikan wader dirawa ukurannya lebih besar dari pada yang bisa hidup disungai), gunakan umpan lumut sawah yang di campur dengan sedikit garam dan pati kanji. Caranya gunakan ember kecil kemudian campur lumut sawah dengan sedikit air, sedikit garam dan pati kanji. Jika sudah masukan mata pancing kedalam ember tersebut dan diputar-putar hingga lumut menempel pada mata pancing dan menggumpal.
3. Untuk umpan anda juga tetap bisa menggunakan umpan seperti ketika mancing di sungai, karena umpan utama dari wader adalah roti, bakwan dan tahu.
4. Ketika anda memancing tunggu hingga apungan turun kebawah, karena ikan wader sangat rakus dan agresif, sehingga ketika makan saling berebut dan dibawa lari. Apabila apungan bergerak sedikit-sedikit saja dan berulang-ulang lebih baik biarkan saja tunggu hingga turun.
Demikian tip-tip dari saya apabila anda ingin menambahkan silahkan berkomentar dibawah. Semoga bermanfaat
terimakasih infonya https://bit.ly/2PA5uA7
BalasHapus