Sebagai negeri yang kaya akan budaya terdapat beberapa masakan-masakan khusus yang merupakan tradisi dan digunakan untuk acara-acara tertentu. Salah satu masakan yang merupakan tradisi budaya yang sering kita temui terutama di daerah Jawa adalah apa yang dinamakan dengan Bubur Abang atau jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah Bubur Merah. Masakan bubur ini sering dibuat untuk acara-acara tradisi tertentu terutama yang berkaitan dengan kelahiran bayi maupun selamatan.
Tradisi bubur merah menurut kami semakin lama sepertinya semakin ditinggalkan terutama didaerah perkotaan, padahal bubur seperti ini sebenarnya juga memiliki rasa yang manis sehingga banyak disukai oleh anak-anak kecil. Pada umumnya jaman dahulu ketika menyajikan bubur merah seperti ini juga diberi bubur putih pada bagian tengahnya atau disajikan separuh bubur merah dan separuh bubur putih, sehingga ada juga yang menyebutnya sebagai bubur merah putih.
Menurut kami walaupun bubur ini memiliki nama bubur merah atau bubur abang, namun sebenarnya memiliki warna yang tidak merah, akan tetapi lebih cenderung memiliki warna cokelat muda. Mungkin bubur ini dinamai demikian karena ketika membuatnya diberi gula merah sebagai bahan pemanisnya sekaligus yang membuat bubur ini menjadi berwarna.
Mungkin banyak diantara kita yang merindukan dan ingin mencicipi kembali bubur merah putih seperti ini, sedangkan pada umumnya bubur seperti ini kebanyakan orang hanya dibuat ketika ada acara dengan tradisi tertentu saja, dan selain dari pada itu dari dulu menurut kami juga tidak ada orang yang menjualnya. Oleh karena itu apabila anda merindukan dan ingin mencicipi kembali bubur merah putih yang rasanya manis ini, tentu saja harus membuatnya sendiri. Namun jika anda belum tahu resep dan cara membuatnya silahkan baca yang dibawah ini.
Tradisi bubur merah menurut kami semakin lama sepertinya semakin ditinggalkan terutama didaerah perkotaan, padahal bubur seperti ini sebenarnya juga memiliki rasa yang manis sehingga banyak disukai oleh anak-anak kecil. Pada umumnya jaman dahulu ketika menyajikan bubur merah seperti ini juga diberi bubur putih pada bagian tengahnya atau disajikan separuh bubur merah dan separuh bubur putih, sehingga ada juga yang menyebutnya sebagai bubur merah putih.
Menurut kami walaupun bubur ini memiliki nama bubur merah atau bubur abang, namun sebenarnya memiliki warna yang tidak merah, akan tetapi lebih cenderung memiliki warna cokelat muda. Mungkin bubur ini dinamai demikian karena ketika membuatnya diberi gula merah sebagai bahan pemanisnya sekaligus yang membuat bubur ini menjadi berwarna.
Mungkin banyak diantara kita yang merindukan dan ingin mencicipi kembali bubur merah putih seperti ini, sedangkan pada umumnya bubur seperti ini kebanyakan orang hanya dibuat ketika ada acara dengan tradisi tertentu saja, dan selain dari pada itu dari dulu menurut kami juga tidak ada orang yang menjualnya. Oleh karena itu apabila anda merindukan dan ingin mencicipi kembali bubur merah putih yang rasanya manis ini, tentu saja harus membuatnya sendiri. Namun jika anda belum tahu resep dan cara membuatnya silahkan baca yang dibawah ini.
Bahan-bahan yang dibutuhkan
250 gram beras
1000 ml santan encer
500 ml santan kental
250 gram gula merah sisir
2 helai daun pandan yang disimpulkan
Garam secukupnya
Cara membuat
1. Masaklah beras dicampur dengan santan encer, garam dan daun pandan hingga mengental menjadi bubur.
2. Jika sudah tuangkan santan yang kental tunggu beberapa saat kemudian angkat
3. Bagilah bubur menjadi dua bagian, kemudian satu bagian dimasak kembali dengan sisiran gula merah aduk hingga warnanya berubah.
4. Jika sudah sajikan bubur dengan cara, mengkombinasikan antara bubur merah dan bubur putih sesuai selera, namun jangan dicampurkan menjadi satu. Selain itu akan lebih terasa alami lagi jika menggunakan wadah daun pisang yang istilah Jawanya dipincuk.
250 gram beras
1000 ml santan encer
500 ml santan kental
250 gram gula merah sisir
2 helai daun pandan yang disimpulkan
Garam secukupnya
Cara membuat
1. Masaklah beras dicampur dengan santan encer, garam dan daun pandan hingga mengental menjadi bubur.
2. Jika sudah tuangkan santan yang kental tunggu beberapa saat kemudian angkat
3. Bagilah bubur menjadi dua bagian, kemudian satu bagian dimasak kembali dengan sisiran gula merah aduk hingga warnanya berubah.
4. Jika sudah sajikan bubur dengan cara, mengkombinasikan antara bubur merah dan bubur putih sesuai selera, namun jangan dicampurkan menjadi satu. Selain itu akan lebih terasa alami lagi jika menggunakan wadah daun pisang yang istilah Jawanya dipincuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar