Mari kita memancing ikan Lau Han, jika anda mendengar kalimat ini mungkin akan terdengar aneh buat beberapa orang diantara anda, karena ikan ini dikenal sebagai ikan hias yang sering dipelihara di Aquarium. Namun tidak demikian jika anda ingin mencobanya di daerah Rawapening yaitu sebuah rawa atau danau yang terletak di kabupaten Semarang Jawa Tengah, tepatnya sekitar 45KM dari kota Semarang, atau sekitar 10KM dari kota Salatiga, dan jika anda sedang berkunjung di kota Ambarawa letak dari rawa ini akan lebih dekat.
Jika dilihat ikan ini memang tidak terlalu mirip dengan ikan lauhan yang dulu sekitar tahun 2000an pernah menjadi rajanya ikan hias yang memiliki warna yang indah dan berwarna-warni. Bentuknya agak mirip mujair atau nila namun dengan warna hitam kebiru-biruan atau ada juga yang hitam kemerah-merahan, dan ketika dilihat secara teliti jika dibandingkan dengan mujair, ikan ini lebih nonong (walaupun tidak senonong ikan lauhan yang biasanya dipasarkan sabagai ikan hias), mulutnya bergerigi, sedikit agak pipih, dan cukup terlihat indah ketika dipelihara di aquarium.
Penduduk setempat dan para pemancing di Rawapening menganggap ikan tersebut sebagai ikan Lau Han, karena jidatnya sedikit nonong, sayang sekali secara ilmiah kami tidak mendapatkan sumber akurat mengenai ikan Lau han yang hidup di perairan Rawapening. Namun berdasarkan sumber dari mulut ke mulut diantara para pemancing, sesuai dengan mitos asal-usul keberadaannya, pada awalnya sekitar tahun 2000an ikan-ikan jenis ini pernah dibudidayakan di rawa tersebut dan kemudian pernah kebanjiran sehingga bibit-bibit ikan lauhan lepas ke alam liar, sumber lain juga menyatakan keberadaan ikan ini karena merosotnya harga di pasaran dan pemilik tambak dan menelantarkannya. Wah ini namanya bukan mitos hehe.
Hal yang sangat menarik dari ikan Lau Han di Rawapening adalah ikan ini sangat enak dimakan bahkan lebih enak dari pada ikan mujair namun dagingnya lebih tipis. Bagi para pemancing ikan ini juga menjadi salah satu favorit karena agresif dan sering bergerombol, sehingga akan memberikan kesenangan bagi anda penggemar olah-raga pancing.
Jika dilihat ikan ini memang tidak terlalu mirip dengan ikan lauhan yang dulu sekitar tahun 2000an pernah menjadi rajanya ikan hias yang memiliki warna yang indah dan berwarna-warni. Bentuknya agak mirip mujair atau nila namun dengan warna hitam kebiru-biruan atau ada juga yang hitam kemerah-merahan, dan ketika dilihat secara teliti jika dibandingkan dengan mujair, ikan ini lebih nonong (walaupun tidak senonong ikan lauhan yang biasanya dipasarkan sabagai ikan hias), mulutnya bergerigi, sedikit agak pipih, dan cukup terlihat indah ketika dipelihara di aquarium.
Penduduk setempat dan para pemancing di Rawapening menganggap ikan tersebut sebagai ikan Lau Han, karena jidatnya sedikit nonong, sayang sekali secara ilmiah kami tidak mendapatkan sumber akurat mengenai ikan Lau han yang hidup di perairan Rawapening. Namun berdasarkan sumber dari mulut ke mulut diantara para pemancing, sesuai dengan mitos asal-usul keberadaannya, pada awalnya sekitar tahun 2000an ikan-ikan jenis ini pernah dibudidayakan di rawa tersebut dan kemudian pernah kebanjiran sehingga bibit-bibit ikan lauhan lepas ke alam liar, sumber lain juga menyatakan keberadaan ikan ini karena merosotnya harga di pasaran dan pemilik tambak dan menelantarkannya. Wah ini namanya bukan mitos hehe.
Hal yang sangat menarik dari ikan Lau Han di Rawapening adalah ikan ini sangat enak dimakan bahkan lebih enak dari pada ikan mujair namun dagingnya lebih tipis. Bagi para pemancing ikan ini juga menjadi salah satu favorit karena agresif dan sering bergerombol, sehingga akan memberikan kesenangan bagi anda penggemar olah-raga pancing.
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tip dan trik memancing ikan Lau Han, dan jika anda ingin mencobanya silahkan baca langkah-langkah berikut ini :
1. Siapkan stick pancing yang dilengkapi dengan apungan dan disarankan setiap orang menggunakan lebih dari satu stick pancing. Gunakan mata pancing dengan ukuran sedang (standar mata pancing ikan air tawar)
2. Untuk umpan yang paling utama adalah rebon atau udang kecil, udang biasa yang masih segar, atau juga bisa menggunakan alternatif lain seperti cacing.
3. Pilih lokasi memancing dengan kedalaman air yang agak dalam kira-kira 2-3 meter, pilih air yang jernih dan didekat tumbuh-tumbuhan air seperti enceng gondok.
4. Masukan mata pancing pada kedalaman air sekitar 1,5 meter (dihitung dari jarak apungan dengan mata pancing) jika kedalaman lokasi memancing sedalam 2 meter.
5. Biasanya ikan ini sangat agresif ketika menyantab umpan dan apungan akan terlihat tertarik kebawah, apalagi jika ikan yang berukuran kecil ntah kenapa lebih agresif dibanding yang besar.
6. Selain rawa pening, ikan ini juga sering hidup di sungai Tuntang yang tidak jauh dari rawa pening, namun menurut saya ikan lebih kecil.
Demikian artikel dari kami dan jika anda ingin menambahkan silahkan berkomentar dibawah ini. Tip-tip di atas mungkin juga berlaku untuk memancing ikan Lauhan di daerah lain, namun karena karena kami sendiri juga kurang tahu mengenai keberadaan ikan jenis ini yang hidup secara liar di daerah lain. Jika anda ingin lihat lebih jelas, silahkan lihat video yang di unggah di Youtube (by Agit Sasongko) di bawah ini
1. Siapkan stick pancing yang dilengkapi dengan apungan dan disarankan setiap orang menggunakan lebih dari satu stick pancing. Gunakan mata pancing dengan ukuran sedang (standar mata pancing ikan air tawar)
2. Untuk umpan yang paling utama adalah rebon atau udang kecil, udang biasa yang masih segar, atau juga bisa menggunakan alternatif lain seperti cacing.
3. Pilih lokasi memancing dengan kedalaman air yang agak dalam kira-kira 2-3 meter, pilih air yang jernih dan didekat tumbuh-tumbuhan air seperti enceng gondok.
4. Masukan mata pancing pada kedalaman air sekitar 1,5 meter (dihitung dari jarak apungan dengan mata pancing) jika kedalaman lokasi memancing sedalam 2 meter.
5. Biasanya ikan ini sangat agresif ketika menyantab umpan dan apungan akan terlihat tertarik kebawah, apalagi jika ikan yang berukuran kecil ntah kenapa lebih agresif dibanding yang besar.
6. Selain rawa pening, ikan ini juga sering hidup di sungai Tuntang yang tidak jauh dari rawa pening, namun menurut saya ikan lebih kecil.
Demikian artikel dari kami dan jika anda ingin menambahkan silahkan berkomentar dibawah ini. Tip-tip di atas mungkin juga berlaku untuk memancing ikan Lauhan di daerah lain, namun karena karena kami sendiri juga kurang tahu mengenai keberadaan ikan jenis ini yang hidup secara liar di daerah lain. Jika anda ingin lihat lebih jelas, silahkan lihat video yang di unggah di Youtube (by Agit Sasongko) di bawah ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar