Jika kita lihat dari bentuk tubuhnya ikan ini memiliki sisik yang sangat tebal dengan warna hijau tua agak kehitaman dan hidup di air tawar seperti rawa, sungai, parit dan rawa. Ikan ini juga gurih untuk dimakan dan di beberapa tempat selain untuk lauk juga dijadikan sebagai alternatif untuk bahan membuat trasi. Apakah gerangan ikan ini dan jawabannya tak lain adalah ikan bethik atau bethok.
Satu hal yang cukup unik beberapa orang mungkin kurang suka untuk memakan ikan ini entah apa alasannya mungkin berbeda-beda, namun di lain sisi berdasarkan sumber di website edukasi Kompas, ikan ini dibeberapa tempat memiliki harga yang cukup mahal antara Rp.40.000-Rp.70.000 per Kilogram sedangkan didaerah kami di Jawa Tengah harga per Kilogram ikan mujair hanya kisaran Rp.15.000-Rp.20.000. Hal ini mungkin juga di pengaruhi oleh selera masyarakat yang berbeda-beda, dan juga ketersediaan atau kelangkaan ikan tersebut mengingat menurut saya jenis ikan ini sangat langka yang membudidayakannya.
Ikan ini adalah salah satu predator bagi wereng coklat di sawah, sehingga secara alami sangat berguna dan membantu para petani untuk membasmi hama yang satu ini. Nama binomial dari ikan bethik adalah Anabas testudineus (Bloch, 1792), namun untuk dibeberapa daerah memiliki nama yang berbeda-beda seperti bethok atau bethik sebutan bagi orang Jawa, puyu di Malaysia, pepuyu yang merupakan bahasa Banjar, climbing gouramy atau climbing perch untuk bahasa Inggrisnya.
Jika dilihat dari atas ikan ini mirip dengan ikan gabus berukuran kecil, namun ternyata jika dilihat dari pinggir menjadi sangat berbeda karena ikan bethik jauh lebih pipih dari pada ikan Gabus. Kepalanya besar, sisiknya sangat tebal, terdapat beberapa duri diatasnya, dan hebatnya merupakan salah satu ikan yang sangat kuat karena bisa bertahan hidup tanpa air sedikitpun selama sekitar satu jam. Hal ini dikarenakan ikan betik atau bethok memiliki organ labirin dikepalanya sehingga bisa mengambil oksigen secara langsung dari udara.
Berdasarkan sumber di Wikipedia, kelebihan lain yang dimiliki ikan ini adalah bisa merayap naik dan berjalan di daratan menggunakan tutup insang yang berfungsi seperti kaki. Mungkin hal ini juga yang membuat ikan ini di luar negeri disebut sebagai climbing gouramy, dan arti dari climbing sendiri dalam bahasa Indonesia adalah mendaki.
Bagi para pemancing ikan ini juga menjadi salah satu alternatif untuk mencari kesenangan, walaupun di dekat tempat kami tepatnya di daerah sekitar rawapening mungkin ikan ini di nomor duakan, namun semua juga tergantung dari selera masing-masing. Ikan ini sangat menyenangkan dipancing karena sangat agresif, rakus, mulutnya cukup besar dan terkadang juga suka hidup secara bergerombol, dan menurut saya sendiri ikan ini adalah salah satu ikan tawar yang paling mudah dipancing.
Satu hal yang cukup unik beberapa orang mungkin kurang suka untuk memakan ikan ini entah apa alasannya mungkin berbeda-beda, namun di lain sisi berdasarkan sumber di website edukasi Kompas, ikan ini dibeberapa tempat memiliki harga yang cukup mahal antara Rp.40.000-Rp.70.000 per Kilogram sedangkan didaerah kami di Jawa Tengah harga per Kilogram ikan mujair hanya kisaran Rp.15.000-Rp.20.000. Hal ini mungkin juga di pengaruhi oleh selera masyarakat yang berbeda-beda, dan juga ketersediaan atau kelangkaan ikan tersebut mengingat menurut saya jenis ikan ini sangat langka yang membudidayakannya.
Ikan ini adalah salah satu predator bagi wereng coklat di sawah, sehingga secara alami sangat berguna dan membantu para petani untuk membasmi hama yang satu ini. Nama binomial dari ikan bethik adalah Anabas testudineus (Bloch, 1792), namun untuk dibeberapa daerah memiliki nama yang berbeda-beda seperti bethok atau bethik sebutan bagi orang Jawa, puyu di Malaysia, pepuyu yang merupakan bahasa Banjar, climbing gouramy atau climbing perch untuk bahasa Inggrisnya.
Jika dilihat dari atas ikan ini mirip dengan ikan gabus berukuran kecil, namun ternyata jika dilihat dari pinggir menjadi sangat berbeda karena ikan bethik jauh lebih pipih dari pada ikan Gabus. Kepalanya besar, sisiknya sangat tebal, terdapat beberapa duri diatasnya, dan hebatnya merupakan salah satu ikan yang sangat kuat karena bisa bertahan hidup tanpa air sedikitpun selama sekitar satu jam. Hal ini dikarenakan ikan betik atau bethok memiliki organ labirin dikepalanya sehingga bisa mengambil oksigen secara langsung dari udara.
Berdasarkan sumber di Wikipedia, kelebihan lain yang dimiliki ikan ini adalah bisa merayap naik dan berjalan di daratan menggunakan tutup insang yang berfungsi seperti kaki. Mungkin hal ini juga yang membuat ikan ini di luar negeri disebut sebagai climbing gouramy, dan arti dari climbing sendiri dalam bahasa Indonesia adalah mendaki.
Bagi para pemancing ikan ini juga menjadi salah satu alternatif untuk mencari kesenangan, walaupun di dekat tempat kami tepatnya di daerah sekitar rawapening mungkin ikan ini di nomor duakan, namun semua juga tergantung dari selera masing-masing. Ikan ini sangat menyenangkan dipancing karena sangat agresif, rakus, mulutnya cukup besar dan terkadang juga suka hidup secara bergerombol, dan menurut saya sendiri ikan ini adalah salah satu ikan tawar yang paling mudah dipancing.
Pada hari minggu yang cerah ini, saya akan sedikit berbagi tentang cara mudah untuk memancing ikan betik/bethok/bethik :
1. Jika anda ingin memancing di rawa atau sawah lebih baik gunakan stick pancing yang dilengkapi dengan apungan. Namun jika anda ingin memburunya di sungai yang berarus lebih baik gunakan stick pancing yang terdapat per atau pegas di ujungnya dan tanpa apungan.
2. Umpan yang bisa kita gunakan adalah udang, cacing atau juga bisa bakwan (adoanan gandum digoreng) bahkan mungkin masih banyak lagi yang lainnya, karena ikan ini sangat rakus.
3. Gunakan mata pancing yang berukuran sedang (standar mata pancing ikan air tawar) dan di periksa ketajamannya, mengingat ikan ini kepalanya sangat keras.
4. Pilih lokasi dengan air yang terdapat banyak tumbuhan air atau bahkan genangan sampah organik, karena ikan ini suka bernaung ditempat-tempat seperti ini.
5. Pilih lokasi yang airnya cukup dalam (untuk ukuran sungai dan pinggir rawa), masukan mata pancing kedalam lokasi tersebut, apabila kedalaman air kira-kira 2 meter maka masukan mata pancing sekitar 1,75 meter, atau pada intinya hampir kedasar.
6. Karena ikan ini sangat rakus, maka ketika menyantap umpan akan langsung ditelan dan dibawa lari. Jika demikian apungan akan terlihat bergerak kebawah secara cepat dan secara otomatis anda harus menariknya, dan sekarang anda bisa berkata "dapat ma tapi kecil-kecil" he he bercanda.
7. Jika anda ingin mendapat tangkapan yang besar sesuai standar ukuran ikan ini lebih baik di rawa-rawa. Karena menurut saya ikan bethik terbesar yang pernah saya tangkap hanya sebesar 4-5 jari dan rata-rata adalah 2-3 jari.
1. Jika anda ingin memancing di rawa atau sawah lebih baik gunakan stick pancing yang dilengkapi dengan apungan. Namun jika anda ingin memburunya di sungai yang berarus lebih baik gunakan stick pancing yang terdapat per atau pegas di ujungnya dan tanpa apungan.
2. Umpan yang bisa kita gunakan adalah udang, cacing atau juga bisa bakwan (adoanan gandum digoreng) bahkan mungkin masih banyak lagi yang lainnya, karena ikan ini sangat rakus.
3. Gunakan mata pancing yang berukuran sedang (standar mata pancing ikan air tawar) dan di periksa ketajamannya, mengingat ikan ini kepalanya sangat keras.
4. Pilih lokasi dengan air yang terdapat banyak tumbuhan air atau bahkan genangan sampah organik, karena ikan ini suka bernaung ditempat-tempat seperti ini.
5. Pilih lokasi yang airnya cukup dalam (untuk ukuran sungai dan pinggir rawa), masukan mata pancing kedalam lokasi tersebut, apabila kedalaman air kira-kira 2 meter maka masukan mata pancing sekitar 1,75 meter, atau pada intinya hampir kedasar.
6. Karena ikan ini sangat rakus, maka ketika menyantap umpan akan langsung ditelan dan dibawa lari. Jika demikian apungan akan terlihat bergerak kebawah secara cepat dan secara otomatis anda harus menariknya, dan sekarang anda bisa berkata "dapat ma tapi kecil-kecil" he he bercanda.
7. Jika anda ingin mendapat tangkapan yang besar sesuai standar ukuran ikan ini lebih baik di rawa-rawa. Karena menurut saya ikan bethik terbesar yang pernah saya tangkap hanya sebesar 4-5 jari dan rata-rata adalah 2-3 jari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar